Circadian Rhythm
Kamis, 25 Juli 2013
Tidak dipungkiri, tugas ini cukup berat untuk ukuran pengajar junior sepertiku yang belum banyak makan asam garam dalam dunia tersebut. Aku tidak banyak menolak ketika aku harus datang setiap saat ke ELFAST untuk briefing materi yang diajarkan. Setiap malam selama dua pekan lamanya.
Penugasan ini adalah tanggung jawab baru bagiku. Entah, seperti apa sikapku ketika aku berhadapan dan berdiri didepan orang yang lebih matang dari diriku sendiri. Karena kebanyakan dari mereka yang mengambil program ini, adalah orang-orang yang mempunyai ekpektasi yang tinggi. Lulusan universitas negeri dari seluruh penjuru negeri menjadi satu dalam satu kelas ini, dengan tujuan utama adalah melanjutkan pendidikan mereka, S2 atau S3 di luar negeri. Ekspektasi yang tinggi, itu adalah mereka. Tidak jarang pula, mereka mencoba bertanya tentang pertanyaan-pertanyaan sulit, diluar jangkauanku. Tapi, itulah guna materi yang diajarkan di IELTS ini, teori Circadian Rhythm.
Aku banyak belajar tentang bagaimana bersikap dan menghadapi berbagai persoalan lewat kutipan dalam satu bacaan tersebut. ‘We can train ourselves to be proactors by taking the time to sit down and assessing the immediate future and past’. Dalam artian, bermuhasabah tentang apa yang akan datang dan apa yang telah terjadi dalam hidup kita. Mengevaluasi semua kesalahan dan mulai memperbaiki sedikit demi sedikit. Begitu intinya, dengan tujuan kita bisa menjadi manusia yang proactors, manusia yang disebut dengan the right man in the right place.
Kesalahan-kesalahan yang sering kulakukan di awal penugasan ini, menjadikanku semakin mengerti bagaimana seharusnya mengatur waktu, tidak terledor dalam bertindak, dan semakin mengerti bagaimana seharusnya bersikap dengan baik dan tepat. Intinya, bagaimanapun yang terjadi, tetap tenang. Keep calm, and everything will be alright!!!