His Confession


                

(Tulisan konyol tentang mas-ku)

Tidakkah sempurna mempunyai banyak saudara?. Kalau sedang berada dalam kondisi susah, pasti banyak yang membantu. Dan ketika dalam kondisi bahagia, bisa dirasakan bersama-sama. (Benarkah?). Iya aja deh. Karena memang kebanyakan seperti itu.

Beruntungnya aku, dilahirkan di keluarga sederhana dengan banyak saudara. Bukan yang pertama atau yang terakhir, tapi tengah-tengah. Kalau dibilang, tidak ada tekanan atau omongan yang menyangkut anak (apa yang sesuai untuk menyebutnya? Anak tengah-tengah? Baiklah) tengah-tengah.

Tidak ada tanggung jawab yang berat sebagai seperti kedudukan anak pertama atau tidak ada omongan kalau anak terakhir selalu manja. Setidaknya, aku bisa merasa nyaman menjadi anak tengah-tengah.

Mengenai anak pertama, tidak semua anak memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi atas keluarga. Aku kira, tetap saja bapak yang bertanggung jawab atas semuanya. Seperti kakak pertamaku. (Lagi-lagi, aku bercerita tentang kakak-kakakku. Toh juga mereka tidak tahu kalau aku ngomongin mereka di Blog). Tidak terlalu dewasa untuk ukuran kakak pertama, menurutku saja. Tapi, memang begitu. Banyak rekan kerja bilang kalau mas-ku ini masih sedikit kekanak-kanakan.

Dilihat dari sikapnya, yang masih sering minta diperhatikan oleh ibu. Untuk urusan makan, pakaian, dan waktu masih harus diingatkan, meskipu aku juga iya. Dan kadang, aku tidak paham apa jalan pikirannya. Dan lebih baik diam saja.

Tapi, itu dulu. Sebelum aku mengobrak-abrik, membuka dan melihat sebuah video dia, yang sengaja dia simpan di file notebook ku. Tentang dia, dan ceritanya. Semua anggapan ku luntur, tentang dia yang kekanak-kanakan dan belum dewasa. Ini semua karena satu, wanita.

Ternyata benar, bahwa sikap seseorang bisa berubah drastis disebabkan oleh satu. Hati. Dan aku sungguh-sungguh ingin berteriak sekencang-kencangnya, bahwa kakakku bisa serius dan romantis juga. Hahahaha...

Ini terjadi beberapa saat yang lalu, iseng kubuka file titipan dari masku. Ku buka semua file dan kutemukan satu judul benama ‘My confession’. Video berlatar pasir putih disertai deburan ombak pantai selatan dan karang- karang berjajar disepanjang pesisir pantai. Jejak langkah kaki yang tertinggal dan tiba-tiba muncul sesosok makhluk yang sangat aku kenal, masku.

Video macam ini?. Dipinggir pantai, suara ombak, apa yang akan dia lakukan?. Berdurasi tidak sampai tujuh menit, dan membuatku tercengang. Dia mengikat seorang wanita lewat video. Dengan kata-kata yang diucapkan, tak pernah terpikirkan olehku. Tidak ada gombalan, tidak ada basa-basi. Semua lancar terpaparkan.

Sungguh dewasa, tidak kekanak-kanakan. Dan aku suka gayanya. Hebat untuk seorang pria yang tidak pernah mempunyai hubungan dengan wanita sebelumnya. Tapi, langsung berani mengikat seorang wanita.

Betapa bahagia wanita tersebut. Meskipun hanya sebatas video, karena jarak mereka jauh, tapi hal apa lagi yang dibutuhkan wanita selain pengakuan dan ikatan yang jelas. Bukan janji palsu, atau yang sering disebut dengan PHP (Pemberi Harapan Palsu). 

Jika saja aku menjadi wanita yang dikirimi video itu, tidak ada jawaban yang sesuai selain men-iya-kan apa mau sang empunya video. Dan aku juga turut berbahagia. Mempunyai calon kakak ipar baru yang Subhanallah, cantik. Pintar juga memilih mas ku ini. Tapi harus sabar dulu. Tunggu dulu mbak Zidny menikah, baru boleh menyusul. ~,~ LOL

11 Bulan 11 Hari Lagi


(Tulisan konyol, buat mbak-ku)

Dengarkanlah kesungguhan ini
Aku ingin mempersuntingmu
Tuk yang pertama dan terakhir
Jangan kau tolak dan buatku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu
(Yovie N The Nuno-Janji Suci)

-Wooi, ini masih pagi. Udah ngedengerin lagu yang ngebuat angan-angan melambung aje. Hehe. Bawaan umur-

Ba’da sholat subuh, pacar lamaku, laptop mini ungu ini kunyalakan. Entah ada angin pagi apa yang merasuk dalam sanubari hingga tiba-tiba jari-jari imut ini membuka file musik dan kupilih lagu diatas. Suara abang Digta dan kawan-kawan lewat headset terdengar lembut sekali di telinga. Aduhai sekali. Membayangkan lirik-lirik itu berubah menjadi sebuah sketsa nyata. (Ngayal mulu).

Baiklah, aku tidak akan menyangkut tentang ‘aku’ lagi. Tapi, ini berkaitan tentang kakak keduaku, yang paling gokil, imut, lucu, dan baik hati sedunia (ada maunya kalo kayak gini). Keinget omongan ibu kemarin siang, ‘Mbakmu gimana sama mas yang dulu?’. Waduh, pertanyaan yang menggalaukan. Ternyata ibu belum tahu kalau mbak Zidny udah PUTUS!.

‘Nggak mau cerita ah, nggak boleh sama mbak Zidny’, jawabku santai.
‘Lho, biar ibu ngerti. Kamu pikir to nduk, mbak’e itu udah gede. Ibu gak mau kalau dia menikah lebih dari umur 25’.

Well, lagi-lagi dipikiran orang tua kepada para anak perawannya adalah ‘MENIKAH’. Okelah, setidaknya bukan aku yang disuruh untuk itu. Kalaupun iya, sama siapa?hehe... bingung juga. Balik ke mbakku tersayang, tanggal 16 Februari kemarin umurnya genap 24. Lumayan lah, udah lama juga dia bernapas di bumi ini. Hussh.

Bagaimapun, aku mikir juga tentang hal ini. Bagaimana tidak?. Dia cukup dekat denganku, untuk hubungan persaudaraan dan sesi curhat-curhatan. Tapi, kelihatannya dia memang terlalu santai dan tidak memikirkan akan hal ini, menikah. Mungkin mikir juga kali ya, tapi mana kelihatan?. Usahaku hanya satu buat dia, ikut berpartisipasi nyariin juga pria yang sholeh, ganteng, baik, kaya (perfect bgt, mana nemu?) atau setidaknya mantengin laki-laki di Elfast yang buanyak sekali. Tapi, susah ternyata.

Aku sangat terharu saat dia bercerita kalau dia punya tambatan hati, beberapa bulan yang lalu. Dunia terbalik. Hehe. Teman satu kantor, dan bisa menarik perhatian kakakku ini. Hebat juga tu bapak. Lho, kok bapak?. Bukan ding, OM lebih tepatnya.

Hari-harinya menjadi lebih berwarna, menjadi lebih teratur, dan mulai menunjukkan sisi yang terkubur sejak sekian lama yakni, perhatian. Aku jadi heran, ternyata dia lebih lebay dari aku, hehe. Tapi ya maklum, dimabuk asmara. Jadi wajar lah.

Saat ke Surabaya sekitar dua bulan yang lalu, aku bilang ke kakakku ini kalau aku pengen tau mana sih om-om itu. La haulawala kuwwata illa billa. Dia udah PUTUS!. Wooi, yang bener aja?. Dikenalin aja belom, udah maen diputusin aja. Gak seru en gak keren, harusnya dikenalin dulu, baru diputus. Lhoh?. Malah lebih gak keren kalau itu.

Ya ya... Aku paham setelah dia bertutur selama satu jam lebih dua puluh lima menit lebih tiga puluh lima detik. Kesimpulannya, om itu bukan yang tepat buat mbakku. Itu aja?. Ga juga sih, tapi lupain lah. Susah memang, menyatukan hati. Apalagi kalau udah pada dewasa, yang dipikir semakin banyak. Bisa dibilang, masa penjajakan sebelum lanjut ke hubungan yang lebih serius. Dan itu TIDAK GAMPANG.

Setelah kuhitung, ternyata waktu tersisa untuk dia sebelum umur 25 hanya sekitar 11 bulan 11 hari. Dan harapan ibu, menikah sebelum umur 25. Tekanan batin gak tu?. Tapi, siapa tau akan jodoh?. Mungkin tiba-tiba aja besok muncul pangeran dengan kuda putih dan para dayang-dayang berbaju sutra lembut, dengan membawa mahar dan segala tetek-bengeknya. Haha. Ngayal lagi.

At least, aku pernah melihatmu tersenyum karena hatimu, mbak. Dan sedikit senang akan hal itu. Berusahalah untuk hidupmu, aku selalu membantumu, atau merepotkan mu lagi. Dan terakhir, menikahlah!. Karena bapak pengen gendong cucu juga. ~.~

Mimpi Raffi



‘Biarpun hanya mimpi, apa salahnya untuk mencoba mempenjuangkannya?’. Inilah yang terlintas dalam benakku. Saat ini, dalam imajinasi yang melampaui batas. Tentang sebuah mimpi, apakah itu pertanda baik atau hanya sebagai bunga tidur saja.

Pagi tadi, seorang anak SMP itu datang menghampiriku, dan bertutur lancar tentang mimpinya.  Awalnya aku heran tentang mimpinya, dimana ‘aku’ adalah pemeran utama dalam putaran kejadiannya. Anak ini suka menulis, membaca, dan bertanya tentang apa saja yang ingin dia ketahui. Tidak jarang, aku memberi sekedar wejangan saja, mungkin sedikit memberikan suntikan nyawa pada dia, dan itu sangat wajar menurutku untuk hubungan anak didik dan pengajarnya.

‘Aku’ sebagai sang pemeran utama, merasa tersanjung saja atas apa yang terjadi dalam mimpinya. Bukankah meng-amin-kan hal yang baik tidak akan sia-sia, mungkin saja menjadi nyata dan benar-benar terwujud.

‘Miss Hadna sekarang lagi nulis sesuatu nggak?’, tanya anak itu. ‘Nulis?, nggak kok’, jawabku.

‘Semalam aku ngimpi, tentang miss. Aku datang ke acara launching buku’, lanjutnya. ‘Hubungannya sama saya?’, tanyaku. ‘Aku ngimpinya miss yang nulis buku itu. Pas acara launching-nya aku dateng. Di mimpi itu aku udah lulus kuliah miss, di Amerika. Hebat kan miss?’, tuturnya. ‘Disitu miss Hadna udah agak tua,hehe. Pake kacamata, tapi keren’,lanjutnya.

‘Wah, iya keren. Trus?’, rasa ingin tahuku tumbuh dan semakin ingin mengetahui kelanjutan dari mimpinya.
‘Judul bukunya “Aku dan Dunia”. Ceritanya miss waktu itu udah keliling dunia. Trus perjalanannya ditulis trus dijadiin novel sama miss-nya’, jelasnya.

Woow sekali. Tidak kusangka bahwa bukan aku sendiri yang bermimpi untuk melihat apa yang akan terjadi, tapi seorang anak SMP yang mengenalpun hanya sebatas guru dan murid. Tapi mimpi itu, sama seperti apa yang aku inginkan. Traveling keliling dunia, dan berniat untuk merangkum semuanya. Meskipun aku tak tahu entah kapan akan terjadi.

Aku mau menyebut dia sebagai anak ajaib saja. Bisa mengetahui dan bermimpi atas apa yang orang lain inginkan. Dan semoga mimpi anak ajaib itu bisa terwujud. Amin. Dan akan betapa bahagianya saya....

‘Ada lanjutan ceritanya di mimpi aku’, dia mengagetkanku atas angan-angan yang sudah terbang. ‘Di Amerika, aku kuliah ambil jurusan teater miss, terus berhubung aku kenal sama beberapa sutradara Hollywood, gimana kalau novel miss dibukukan?’. Cetaar sekali mimpinyaaa. Sungguh membuat aku terbang dan melayang setinggi-tingginya.

“Me and World”. Begitu judul filmnya. Lengkap dengan soundtrack Owl City (lagu favorit saya) dan para pemain dan  tanggal premiernya.

Bagaimana mungkin aku tidak menganga, mendengar semua mimpinya?. Siapa tidak bahagia mendengar sebuah pertanda meskipun hanya dalam mimpi?. Dan itu yang menyulutkan keinginan ku yang selama ini aku simpan menjadi lebih dekat lagi, dan lagi.

‘Think what you want!. Work hard for it, and it will come closer and closer’

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Hadna Muthia Izzati
Pare, Kediri, Indonesia
A trainer | A traveler | A dreamer| An Ordinary girl
Lihat profil lengkapku

Ordinary's Friends

Blog contents © Ordinary Little Girl 2010. Blogger Theme by NymFont.