Going To Europe?! When Will It Happen?
Jumat, 27 Juli 2012
Tertulis dalam catatanku,
planning yang satu ini termasuk dream-list ku yang ke-23. Memang, dari satu
tahun yang lalu, aku berusaha membuat sebuat list-list mimpi. Dari situ, aku
akan berusaha mewujudkannya satu persatu. Semua kutuliskan didalamnya, dari hal
terkecil hingga impian besar ku dimasa mendatang. Karena aku yakin, sebuah
harapan yang baik akan menjadi nyata jika didukung dengan hal yang positif
pula. Berjuang, berusaha, disertai dengan do’a.
Adalah keliling Eropa,
dream list ku pada poin ke-23. Entahlah, mengapa aku tuliskan pada jejeran
teratas pada listku, dari sekitar 120 list, posisi itu menduduki yang ke 23.
Mungkin hanya sebuah kebetulan saja, tapi tak apalah untuk sebuah mimpi yang
tinggi. Mungkin Tuhan mendengar dan mengabulkannya.
Eropa (2017). Begitu
goresanku. Bisa terhitung dari sekarang, lima tahun lagi aku akan pergi kesana.
Hanyalan yang singkat pada waktu itu. Dan sebuah harapan tinggi yang semoga
Tuhan menaruh iba pada hambaNya dan akhirnya mengabulkan do’anya. Mungkin hanya
mimpi untuk saat ini.
Benua dengan beribu
cerita, sejarah, dan tempat-tempat dimana kita bisa mengambil sebuah hikmah didalamnya.
Banyak yang belum aku ketahui tentang benua dengan segala hedonisme dan hingar
bingar masyarakatnya. Tentang kisah dari masing-masing negara, sejarah, ataupun
penduduk yang minoritas disana. Aku hanya mencoba membaca sedikit demi sedikit
tentang itu. Mungkin ini bisa menjadi bekal, meski masih terbatas.
Dari ibu kota Paris, yang
dikenal dengan kota romantisme, London, Brussels, Cologne, Frankfrut, Stuggart,
Munich, Leipzig, Prague, Wroclaw, Lods, Krakow, Lviv, Kiev, Vienna, Budapest,
Zargeb, Chisinau, Dessa, Belgrade, Sarajevo, Sofia, Bucharest, Istanbul, Ankar,
Eskisehir, Konya, Antalya, Izmir, Nome d’ Anthenes, Paleermo, Naples, Rome,
Milan, Turin, Genoa, Marseille, Barcelona, Zaragoza, Madrid, Valencia, Algiers,
Malaga, Sevilla, Lisa bon, Granada dan terakhir Cordoba. Itu adalah kota-kota
yang berada di Eropa. Hanya beberapa saja yang sering kudengar, dan sebagian
lainnya sangat asing di telingaku. Ingin mengunjungi semua tempat itu? Pastinya.
Baru kuketahui
sebenarnya, bahwasannya peradaban Islam sangat berkembang di Eropa dimasa lalu.
Dan itu baru saja kubaca dari buku yang kupinjam dari salah seorang teman lama.
'99 Cahaya di Langit Eropa’, buku ini ditulis oleh Hanum Salsabila Rais, putri
dari Amien Rais. Mengisahkan tentang kisah perjalannya menjelajahi Eropa selama
kurun waktu tiga tahun dia disana.
Perjalanan bukan dalam
arti melakukan suatu travelling yang biasa, tapi dari sini bisa kuambil hikmah
bahwasannya melakukan suatu perjalanan bukanlah hanya mencari tempat-tempat
bagus, dan menikmati keunikan dan keindahan dari suatu tempat. Ada hal lain
yang sebenarnya bisa kita petik dari setiap perjalanan yang kita lakukan. Yakni
dapat menbawa pelakunya naik ke derajat yang lebih tinggi, memperluas wawasan
sekaligus memperdalam keimanan, dan itu yang terpenting.
Kata-kata itu kupetik
dari ungkapan Hanum sendiri, hidup itu adalah perjalanan. Yang akan membuat
seseorang itu tidak berada dalam kondisi stagnan. Melainkan membuat seseorang
akan bertambah dari segi keilmuannya, dan agamanya. Dan lebih mendekatkan diri
kepada pemilik semesta atas semua keagunganNya.
Semakin berhasrat untuk
menjelajahi setiap lini dari bumi ini setelah membaca ungkapan dari salah
seorang sahabat nabi, Ali bin Abi Thalib tentang suatu perjalanan. ‘ Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra
ciptaan-ciptaan Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut
nama Allah. Jadikan ketakutan pada Allah sebagai kapal-kapal yang
menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai
pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu, dan kesabaran
sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan’.
Dan do’a ku selalu
kupanjatkan kepada Mu Tuhan, agar nantinya semua list-list yang sekarang masih
sebatas mimpi akan terkabul atas ijinMu.