Catatan Diatas Senja
Kamis, 29 November 2012
Trust your self, Just do it!!
‹ 0 komentar › Label: Berhenti sejenak
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, Pare
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, Pare
‹ 0 komentar › Label: Bercerita
‹ 0 komentar › Label: Mimpi, Travelling
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, Mimpi, Pare
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, My Story, Wanita
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, Inspiratif, My Story
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, Kuliner, My Story, Travelling
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, My Story, Travelling
Sang Ulat Penyelamat |
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, Sesuatu
Sangat mengiris-iris hati, melihat seorang gadis kecil berpakaian lusuh berlarian kecil diantara kerumunan orang. Berlari bukan karena bermain-main dengan teman sebayanya, melainkan untuk menjajakan dagangannya, koran. Perasaanku seketika iba melihatnya. Kudatangi gadis kecil itu, dan dia berlari. Namun dia berbalik badan, menatapku lagi dan duduk di pojokan parkiran. Aku mendatanginya, lagi. Dan mulai bertanya kepada gadis kecil itu.
Risky, nama gadis kecil itu. Berwajah polos, rambut diikat berantakan, dengan pakaian seadaanya. Masih tergolong sangat dini untuk berjuang melawan kehidupan yang berat baginya, di Ibu kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya. Berjualan koran, yah itulah yang dia lakukan setiap harinya, sehabis magrib hingga petang menjelang. meskipun dia masih bersekolah di tingkat kelas satu Sekolah Dasar.
Aku ingin menangis dihadapannya, malu rasanya.Seakan tamparan keras yang mungkin tidak telihat oleh orang lain, menyaksikan gadis yang masih sangat dini, mempertahankan hidupnya, untuk membiayai sekolah bahkan mungkin untuk sekedar sesuap nasi.
Perasaan sesak memenuhi rongga dada, sangat ironi. Melihat situasi yang ada. Diantara banyaknya orang yang sedang membuang uang di pusat perbelanjaan, terdapat beberapa anak yang bekerja keras untuk kelangsungan hidup mereka. Aku hanya berharap untuk Risky khususnya, semangat untuk hidupmu ya deek....
Semoga Allah memberimu yang terbaik, dan kamu bisa terus melanjutkan sekolahmu. Maaf, aku tidak bisa membantu banyak kemarin, hanya dengan membeli koranmu. Dan semoga kita bisa berjumpa di lain waktu. Sabar dan Semangat buatmu ya dek Risky.....
‹ 0 komentar › Label: My Story, Pare
Yang Selalu Berjuang: Tidak ada lelah demi sesuap nasi untuk berbuka...
‹ 0 komentar › Label: Human Interen
‹ 0 komentar › Label: Travelling
‹ 0 komentar › Label: My Story, Travelling
‹ 0 komentar › Label: My Story
‹ 0 komentar › Label: My Story, Travelling
‹ 0 komentar › Label: Bercerita
‹ 0 komentar › Label: My Story
Mendadak menjadi rewritter untuk blog orang lain, itu yang terjadi padaku beberapa waktu lalu. Mendapat tawaran yang tidak dapat ditolak. Pekerjaan yang tidak memakan waktu yang banyak sebenarnya, ketika sudah terbiasa dengannya. Namun, tidak padaku. Aku tidak tahu-menahu soal rewritter sebelumnya, menulis ulang artikel orang lain dan mempublikasikannya dengan gaya dan bahasa yang lain dengan menyelipkan beberapa gambar yang sesuai.
Tidak heran, waktu yang kubuthkan untuk pembuatan artikel pertama adalah sekitar satu setengah jam. Waktu yang cukup banyak untuk satu artikel saja. Sempat mengeluh dan frustasi pada awalnya. Tapi aku sadar, itu masih permulaan dan mungkin tidak akan terjadi lagi satu setengah jam kedua. Dan alhasil, saat ini hanya sekitar dua puluh menit saja untuk satu artikel. Jauh lebih baik saya kira
Inilah postingan artikel pertamaku. Dengan memakan waktu satu setengah jam. Hehe. Sedikit tidak penting sebenarnya, bahan artikel yang kutulis ulang pada diriku sendiri. Tentang cat kuku yang memang pasarannya untuk orang Luar.
‹ 0 komentar › Label: Bercerita
‹ 0 komentar › Label: My Story
‹ 0 komentar › Label: Bercerita
‹ 0 komentar › Label: Bercerita, My Story