Cherrybelle Goes to Pare
Selasa, 28 Februari 2012
Jum’at malam kemarin, menjadi malam yang tak terlupakan buatku. Menyaksikan salah satu girl band Indonesia yang cukup menarik perhatianku. Untuk pertama kali pastinya. Yang biasanya, aku hanya bisa melihat aksi-aksi sang bintang ini di layar kaca, tapi malam itu, aku dapat melihat mereka secara langsung. Sungguh istimewa.
‘Cherrybelle’, girl band yang sedang naik daun saat ini, membintangi beberapa iklan di layar kaca, FTV, dan juga beberapa reality show. Dengan personil sembilan gadis beranjak dewasa yang rata-rata berusia 20 tahun-an, fans mereka yang dinamakan ‘Twibi’, langsung menyebar di seluruh Indonesia, baik anak kecil,remaja, ataupun orang dewasa.
Cantik, muda, energik, ceria, lucu, dan selalu tersenyum, itulah mereka. Dan ternyata benar, setelah melihat langsung, tatapan mata akan selalu tertuju pada mereka. Lebih-lebih untuk para lelaki, aku yang perempuan saja, kagum dan terpesona melihatnya. Bukan berarti penyuka sesama perempuan, hanya saja kagum akan ciptaan Tuhan. Aku tetap normal dan penyuka yang tidak sejenis tentunya.
Dengan sedikit perjuangan sore harinya, aku pun bisa masuk gerbang Smada Pare dengan lancar, karena aku termasuk alumni Smada Pare. Tapi tidak untuk tiga orang yang pergi bersamaku, Fita, Kiki, dan Pipi. Mereka bukan termasuk alumni sekolah itu. Penjagaan yang cukup ketat dari pihak sekolah dan beberapa polisi, membuat orang-orang yang tergolong ‘illegal’ susah untuk masuk, meskipun membayar tiket dua kali lipat sekalipun. Walaupun harganya hanya sepuluh ribu rupiah untuk satu orang.
Tiket Masuk |
Perjuanganku untuk meloloskan teman-temanku supaya bisa masuk gerbang dengan aman dan lancar, tidak bisa disebut dengan cara yang halal. Ada sedikit silat sidah sedikit didalamnya. Hehe. Karena bila hanya dengan basa-basi biasa, panitia tidak akan mempercayaiku, karena teman-temanku tidak mempunyai bukti yang kuat, yaitu tidak mempunyai Kartu Pelajar saat di Smada. Akhirnya, aku menggunakan cara yang ‘sedikit’ melenceng, yaitu memasang wajah meyakinkan di hadapan bapak Wakil Kepala Sekolah, dan juga memasang wajah manis, guna memintakan ijin untuk mereka. Dan akhirnya, bapak Wakil kepala Sekolah dan panitia percaya pada apa yang kukatakan, yaitu ‘teman-temanku itu adalah lulusan dari Smada pula, namun lupa membawa Kartu pelajar’. Hehe, bisa masuk juga mereka. Aseek.
Saat aku masuk gerbang sekolah, waktu masih menunjukkan pukul 4 sore hari. Menunggu beberapa jam lagi untuk menyaksikan aksi sang bintang tamu, yang kabarnya akan tampil jam tujuh malam. Duduk dibawah tenda-tenda yang dipersiapkan panitia, sambil menyaksikan aksi siswa-siswi Smada dia atas panggung. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pensi di sekolah ini menampilkan band dari dalam maupun luar sekolah, serta penampilan dance dan juga akustik. Dan itu semua menjadi serangkaian acara pembuka sebelum acara inti dimulai. Dan, acara diberhentikan sejenak untuk melaksanakan ibadah sholat magrib.
Sekitar pukul enam lewat lima belas menit, para penonton sudah berdiri di depan panggung, saling berebut mencari tempat terdepan. Karena jika tidak begitu, pastilah tempat terbelakang yang akan didapat. Dan itu sangat tidak efektif untuk orang yang tinggi badannya biasa-biasa saja, sepertiku. Bila benar terjadi, punggung dan kepala orang yang didepanku saja nanti yang aku lihat, tidak bisa melihat penampilan di panggung. Sungguh terlalu bila begitu.
Tapi untungnya, di bagian tengah penonton-lah tempat yang kudapatkan. Sehingga, aku cukup leluasa untuk melihat diatas panggung. Kamera pun aku siapkan, dan siap mengambil foto langsung dari setiap personil ‘Cherrybelle’, meskipun jarak cukup jauh dan wajah tidak begitu jelas. Tapi, cukup baiklah untuk kenang-kenangan saja.
Semua penonton menunggu dengan kaki yang sudah mulai pegal, karena posisi berdiri yang cukup berdempet-dempetan. Meskipun di panggung sedang ditampilkan aksi dance ataupun band, tapi rasanya itu tidak cukup menghiburku, karena yang kunantikan saat itu adalah sang bintang tamu istimewa, bukan pertunjukan yang lain. Hanya mengulur-ulur waktu saja, batinku. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lebih dua puluh menit, namun sang bintang tamu belum diundang naik diatas pentas. Tidak sabar menunggu.
Setelah penantian yang cukup lama dan melelahkan, disertai rasa lapar pula, akhirnya sekitar pukul delapan malam, bintang tamu utama dalam acara pensi sekaligus ulang tahun Smada yang ke 38, datang juga. Teriakan riuh serta tepuk tangan yang membahana menyambut kehadiran 9 gadis itu. Dan letusan kembang api menghiasai langit pekat dengan cahayanya.
Chibi |
Lagu demi lagu dilantunkan dengan nikmat dan indahnya. Lambaian tangan, senyuman manis, menjadi bumbu dalam penampilan mereka. Bernyanyi sekaligus dance, akan menjadi suatu hal yang sangat melelahkan. Tapi tidak sepertinya buat mereka. Disela-sela penampilan, mereka masih menyempatkan untuk bermain game dan menyapa penonton di Pare, dalam Tour mereka kali ini. Waktu setengah jam untuk lima lagu pun terasa sangat cepat sekali, masih kurang rasanya.
Ucapan terimakasih dari chibi mengakhiri penampilan mereka malam itu. Petugas yang berkewajiban menjaga keamanan, langsung menggiring mereka masuk ke dalam bis, sehingga para penonton tidak dapat berfoto bersama dengan mereka. Lelah rasanya malam itu. Tapi malam itu memang malam yang cukup berkesan. Semoga bisa melihat penampilan ‘Chibi’ di lain waktu.