Curug Sewu


Berpisah memang bukan hal yang menyenangkan, bagi siapa saja yang mengalaminya. Namun saat itu berbeda, perpisahanku bersama para member di SMP 2 Patebon kelas tiga, menjadi perpisahan yang sangat mengesankan, karena kita menghabiskan masa-masa terakhir kebersamaan kita di tempat yang menyenangkan dan tidak terlupakan. Di Air Terjun Curug Sewu Sukorejo-Kendal, yang kabarnya mempunyai pemandangan yang sangat indah. Baik air terjunnya, ataupun pemandangan disekitarnya.
Saat itu waktu menunjukkan pukul 8 pagi di hari Minggu yang cerah, di depan gerbang sekolah, kita semua berkumpul dan siap berangkat menuju lokasi. Sekitar 20 orang dengan 10 sepeda motor, kita saling berboncengan dan melaju iring-iringan. Meskipun masih SMP, aku akui mereka sangat berani mengendarai motor sendiri, lebih-lebih untuk yang perempuan. Mereka cukup lihai dalam mengendalikan motor masing-masing. Karena waktu jaman SMP ku dulu, aku tidak seberani mereka mengendarai sepeda motor di jalan raya.
Medan yang kita lalui adalah jalan berkelok-kelok yang cukup tajam karena jalanan gunung, naik-turunnya pun juga terjal. Jadi, harus sangat konsentrasi saat mengendarai, apalagi saat melewati tikungan-tikungan. Kurang hati-hati sedikit, di sisi samping jalan, jurang sudah menunggu.


Jalan meliuk-liuk kita lalui sekitar 1,5 jam, cukup melelahkan. Tangan pegal karena mengendalikan motor dengan konsentrasi penuh, dan pantat cukup panas pula. Hehe. Tapi akhirnya kita sampai juga di lokasi. Udara sejuk khas pegunungan mulai terasa, ketika masuk di area parkiran. Karena terletak di dataran tinggi, pemandangan kota dan hamparan sawah hijau sudah dapat dilihat dari tempat parkiran. Kita ingin segera masuk untuk melihat keindahan Air Terjun dan ada pula kebun binatang didalamnya. Cukup membayar 5200, kita sudah dapat memasuki tempat wisata ini. Nanggung ya harganya, 5200.
Masih cukup sepi pengunjung pagi itu. Hanya beberapa orang yang sibuk menggelar barang dagangan mereka, dan membuka warung makan disekitar area wisata. Beberapa toko, baik warung makan ataupun toko souvenir berjajar rapi disisi kiri-kanan jalan masuk air terjun Curug Sewu, untuk menjual dagangan mereka. Mie ayam dan bakso menjadi makanan dominan yang dijual di area wisata ini.
Kedatanganku disambut oleh beberapa ekor monyet yang siap berpose untuk kuambil gambarnya. Fotogenik juga monyet-monyet ini, pikir saya. Ada yang sedang berduaan rupanya mereka, hmm.. mengganggu monyet pacaran ini aku. Biarlah, lebih baik mengganggu monyet saja, daripada mengganggu orang yang sedang berduaan. Tak enak hati. He.  Dan monyet-monyet itu semakin mendekat ketika diberi kacang. Namun aku gagal ingin berfoto bareng monyet itu. Karena mereka buru-buru pergi saat makanannya sudah habis.

Member-memberku menghilang ketika aku sibuk sendiri dengan monyet-monyet itu. Ternyata mereka sudah terlebih dahulu turun menuju air terjun Curug Sewu. Dan aku segera menyusul mereka, menuruni tangga yang licin karena terguyur air hujan hari sebelumnya. Setelah berjalan turun sekitar sepuluh menit, saya sampai disisi air terjun. Volume air yang turun memang cukup besar, sehingga percikan air nya terasa dari jarak 10 meter dan membasahi bajuku dan semua pengunjung. Dingin dan segar rasanya, apalagi yang tidak mandi, pasti langsung segar badannya. Sayangnya, kita tidak boleh menyentuh airnya secara langsung karena memang tempat yang licin dan cukup membahayakan.

Semakin indah dan terpesona aku disana, ketika tiba-tiba ada pelangi yang melengkung sempurna menghiasi pemandangan di atas air tejun. Sungguh tidak sia-sia perjalanan panjang melewati jalanan gunung, yang begitu menguras konsentrasi. Apabila dilokasi tujuan disuguhi oleh pemandangan yang sangat memanjakan mata dan juga meyegarkan pikiran pula.
Setelah menikmati keindahan pelangi di atas air terjun yang hanya berjarak beberapa centi dari pandangan langsung mata, acara dilanjutkan dengan ngobrol ringan dan narsis ria sebagai kenang-kengan kita. Lucu memang, polah tingkah anak manusia ketika sedang narsis didepan kamera. Termasuk aku. Ada bergaya ala cherrybelle, manohara, ataupun artis-artis di TV lainnya. Tapi itu termasuk kesenangan tersendiri, dan tak terlupakan.

Perpisahan saat itu memang berbeda. Menghabiskan sisa-sisa waktu bersama member-memberku di Jawa Tengah. Meskipun masih SMP, kita terlihat sepantaran bila dilihat dari segi fisik. Badan bongsor mereka, dan tinggi badan yang melebihi tinggi badanku, yang membuat kita terlihat sepantaran. Atau mungkin, aku yang terlalu imut?. He. Bisa awet muda bila ada disekitar mereka terus.
Kebersamaan kita memang berakhir sudah, namun kenangan yang telah aku jalani bersama member-memberku tidak akan pernah berakhir. Ketika aku rindu bersama mereka, akan kulihat foto-foto narsis kita satu bulan yang lalu. Kenangan indah, memang tidak pantas untuk dilupakan. Dan akan menjadi cerita yang menarik untuk diceritakan.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Hadna Muthia Izzati
Pare, Kediri, Indonesia
A trainer | A traveler | A dreamer| An Ordinary girl
Lihat profil lengkapku

Ordinary's Friends

Blog contents © Ordinary Little Girl 2010. Blogger Theme by NymFont.